Model Pembelajaran merupakan rangkaian penyajian materi ajar baik sebelum, sedang, dan sesudah pembelajaran yang dilakukan guru serta segala bentuk fasilitas yang digunakan saat proses belajar mengajar langsung maupun tidak langsung. Ada beberapa macam model pembelajaran yang sudah digunakan di satuan pendidikan. Model pembelajaran berbeda-beda di setiap kurikulum yang berlaku.
Kurikulum yang berlaku di Indonesia saat ini adalah kurikulum 2013 (K-13/Kurtilas). Namun sejak adanya pandemi Covid-19, pemerintah menerapkan kebijakan bagi sekolah untuk memilih kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan pembelajaran siswa. Sekolah dapat menerapkan kurikulum 2013, kurikulum darurat, atau kurikulum penyederhanaan secara mandiri.
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum hasil penyederhanaan yang menjadi opsi pilihan lain dari dua kurikulum yang sudah ada sebelumnya yakni Kurikulum 2013 dan Kurikulum darurat. Kurikulum ini awalnya dikenal sebagai Kurikulum Prototipe. Kurikulum Merdeka sudah mulai diberlakukan pada tahun ajaran 2022/2023 bersama dengan dua kurikulum lainnya hingga tahun 2024. Pemerintah akan mengkaji ulang semua kurikulum yang ada untuk merumuskan kurikulum baru yang akan digunakan di seluruh sekolah.
Kurikulum Merdeka dianggap lebih efektif untuk meningkatkan kualitas pembelajaran siswa serta memiliki kompetensi dasar dan pengembangan karakter yang lebih besar. Sehingga guru-guru diharapkan mampu membuat serta mengembangkan model pembelajaran yang inovatif, interaktif, dan efektif bagi siswa. Dengan begitu siswa dapat mengembangkan kemampuan, bakat, dan minat yang dimilikinya. Beberapa model pembelajaran yang tepat dipakai di penerapan kurikulum ini adalah Project Based Learning, Problem Based Learning, Discovery Learning, dan Cooperative Learning.
Table of Contents
ToggleModel pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning)
Project Based Learning merupakan suatu metode pembelajaran yang melibatkan proyek atau kegiatan sebagai media. Di dalam proyek ini, siswa belajar dengan melakukan suatu investigasi yang mendalam terhadap suatu topik.
Kelebihan
1. Membangun motivasi siswa untuk belajar.
2. Meningkatkan kolaborasi di antara siswa.
3. Memberikan pengalaman kepada siswa dalam mengelola suatu proyek.
4. Mengembangkan keterampilan berkomunikasi siswa secara langsung.
5. Mendorong siswa untuk berpikir bukan hanya mengerti.
6. Membuat suasana pembelajaran menjadi lebih menyenangkan.
Kekurangan
1. Waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan suatu masalah yang dibahas cukup lama sehingga memakan waktu dalam pelaksanaannya.
2. Berbagai peralatan harus disiapkan dalam pembelajaran.
3. Memungkinkan adanya siswa yang kurang aktif berpartisipasi dalam bekerja secara kelompok.
4. Sikap siswa ketika mengalami kegagalan sehingga mengurangi kepercayaan diri dan minatnya untuk mencoba kembali.
Model Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning)
Pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran dimana masalah mengendalikan proses belajar mengajar. Masalah diberikan saat melakukan kegiatan pembelajaran agar siswa mengetahui bahwa mereka harus mempelajari beberapa pengetahuan baru sebelum mereka memecahkan masalah.
Kelebihan
1. Membuat pembelajaran bermakna.
2. Meningkatkan efektivitas dan kreativitas peserta didik.
3. Mendorong terciptanya pembelajaran kolaboratif.
4. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis, dan objektif.
Kekurangan
1. Memerlukan banyak waktu.
2. Sulit jika peserta didik tidak memiliki minat dan rasa percaya diri.
3. Sulit jika peserta didik tidak menguasai materi.
Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning)
Discovery Learning merupakan model pembelajaran di mana guru tidak menyajikan materi pembelajaran dalam bentuk final atau yang siap disajikan kepada siswa namun didesain sedemikian rupa agar siswa aktif dalam mengeksplorasi, mengelaborasi, serta mengkonstruksi pengetahuan secara sistematis, logis dan objektif.
Kelebihan
1. Membentuk siswa menjadi pribadi yang aktif dan kreatif.
2. Meningkatkan semua ranah yang seharusnya dibentuk melalui kegiatan pembelajaran.
3. Siswa akan mengerti konsep dasar dengan baik.
4. Membantu dan mengembangkan ingatan untuk mempelajari hal baru.
Kekurangan
1. Menimbulkan asumsi bahwa siswa yang kurang pandai akan mengalami kesulitan.
2. Tidak efisien untuk mengajar dengan jumlah siswa yang banyak sehingga memakan banyak waktu.
Model Pembelajaran Berkelompok (Cooperative Learning)
Cooperative Learning mengacu pada metode pembelajaran yang mana siswa bekerja dalam kelompok kecil dan saling membantu dalam belajar. Dalam pembelajaran berkelompok, anggota kelompok bertanggung jawab atas ketuntasan tugas-tugas kelompok dan untuk mempelajari materi itu sendiri. jadi pembelajaran berkelompok adalah pembelajaran yang berorientasi pada kerja sama antar peserta didik dalam kelompok-kelompok kecil.
Kelebihan
1. Meningkatkan kepekaan dan kesetiakawanan sosial.
2. Menghilangkan sikap egois dan egosentris.
3. Memudahkan peserta didik melakukan penyesuaian sosial.
4. Memungkinkan peserta didik saling belajar mengenai sikap, keterampilan informasi,dan perilaku sosial.
5. Membangun persahabatan.
kekurangan
1. Membutuhkan fasilitas, alat, dan biaya yang memadai.
2. Guru harus mempersiapkan materi secara matang sehingga memerlukan banyak tenaga dan waktu.
3. Kemungkinan adanya siswa yang pasif karena ada dominan siswa yang aktif.
Demikian pembahasan mengenai model pendidikan yang tepat dalam kurikulum merdeka dan prototipe. Semoga bermanfaat.