100+ Soal OSN Astronomi & Pembahasannya

Astronomi adalah salah satu cabang ilmu yang mempesona dan penuh tantangan, terutama bagi mereka yang berkompetisi dalam Olimpiade Sains Nasional (OSN). Jika Anda tertarik untuk mengasah kemampuan dan bersiap menghadapi OSN Astronomi, artikel ini adalah tempat yang tepat! 

Di sini, Anda akan menemukan lebih dari 100 soal OSN Astronomi lengkap dengan pembahasannya, yang dirancang untuk menguji pengetahuan dan keterampilan Anda dalam memahami fenomena alam semesta. Bersiaplah untuk mempelajari konsep-konsep fisika luar angkasa, perhitungan matematis, dan berbagai teori yang akan mengasah kemampuan analitis Anda.

Mengenal Tentang Astronomi 

Astronomi adalah ilmu yang mempelajari benda-benda langit, fenomena alam semesta, serta hukum-hukum fisika yang mengatur pergerakan dan interaksi mereka. Sejak zaman kuno, manusia telah tertarik untuk memahami bintang, planet, dan galaksi yang menghiasi langit malam. Astronomi bukan hanya tentang melihat bintang, tetapi juga mempelajari struktur dan evolusi alam semesta, termasuk pembentukan planet, bintang, hingga lubang hitam yang sangat misterius. 

Dengan menggunakan teknologi canggih, para astronom dapat mengamati objek yang sangat jauh dan mengungkap berbagai rahasia alam semesta yang sebelumnya tidak terjangkau oleh indera manusia. Selain itu, astronomi juga memiliki keterkaitan erat dengan disiplin ilmu lainnya, seperti fisika, matematika, dan bahkan filosofi. Di dunia modern, astronomi tidak hanya dipelajari oleh ilmuwan, tetapi juga menjadi topik yang menarik bagi banyak orang yang ingin memahami lebih dalam tentang asal usul dan perkembangan alam semesta. 

Melalui teleskop dan observatorium, kita bisa mempelajari planet-planet di luar tata surya kita, menjelajahi galaksi-galaksi yang sangat jauh, dan mengkaji fenomena seperti supernova atau eksoplanet. Astronomi memberi kita wawasan baru yang tidak hanya memperkaya pengetahuan ilmiah, tetapi juga menggugah rasa ingin tahu tentang tempat kita di alam semesta yang luas ini.

Bagian-Bagian Ilmu Astronomi 

Dalam pembahasan kali ini, kita akan mengulas bagian-bagian ilmu Astronomi yang sangat penting untuk dipahami sebagai dasar dalam mempelajari fenomena-fenomena luar angkasa lebih lanjut.

1. Kosmologi

Kosmologi mempelajari asal-usul, struktur, dan evolusi alam semesta secara keseluruhan. Ilmu ini berusaha menjawab pertanyaan mendasar tentang bagaimana alam semesta terbentuk, mengapa ia terus berkembang, dan apa nasib akhirnya. Kosmologi juga mencakup penelitian tentang materi gelap dan energi gelap yang mempengaruhi perkembangan alam semesta.

2. Astrobiologi

Astrobiologi adalah cabang yang mencari tahu kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi. Ini mencakup studi tentang kondisi yang diperlukan untuk kehidupan, pencarian tanda-tanda kehidupan di planet lain, serta bagaimana kehidupan dapat bertahan dalam lingkungan ekstraterestrial.

3. Astronomi Observasional

Cabang ini berfokus pada pengamatan langsung benda-benda langit menggunakan berbagai alat seperti teleskop optik dan radio. Astronomi observasional mencakup pengumpulan data dari objek langit untuk memahami sifat dan perilaku mereka.

4. Planetologi

Planetologi mempelajari planet, bulan, dan objek lain dalam tata surya kita. Ini meliputi penelitian tentang pembentukan, struktur, atmosfer, dan geologi planet serta eksplorasi ruang angkasa untuk memahami lebih dalam tentang objek-objek tersebut.

5. Astrofisika

Astrofisika menggabungkan prinsip-prinsip fisika untuk menjelaskan fenomena alam semesta seperti pembakaran nuklir di bintang, pergerakan planet, dan radiasi elektromagnetik yang dipancarkan oleh objek langit. Cabang ini berusaha memahami sifat fisik dari berbagai benda langit.

6. Astrogeologi

Astrogeologi adalah interdisipliner antara geologi dan astronomi yang mempelajari struktur serta evolusi permukaan planet dan benda langit lainnya. Fokusnya adalah pada proses geologis yang terjadi di luar Bumi, termasuk di bulan dan asteroid.

7. Astrometri

Astrometri berfokus pada pengukuran posisi dan pergerakan objek-objek langit. Ilmu ini penting untuk pemetaan posisi bintang dan planet serta mengukur jarak antar objek di angkasa.

Materi OSN Astronomi

Materi OSN Astronomi mencakup berbagai konsep yang mendalam mengenai alam semesta dan segala fenomena yang terjadi di dalamnya. Berikut adalah beberapa materi utama yang sering dijumpai dalam OSN Astronomi:

a. Dasar-dasar Astronomi

Materi dasar ini mencakup pemahaman mengenai tata surya, planet, bulan, bintang, komet, dan asteroid. Peserta diharapkan untuk mengenal posisi dan pergerakan objek-objek langit ini, serta bagaimana fenomena astronomi dapat memengaruhi kehidupan di Bumi, seperti gerhana matahari dan bulan.

b. Fisikanya Alam Semesta

Materi ini mencakup hukum-hukum fisika yang berlaku di alam semesta, seperti hukum gravitasi Newton dan teori relativitas Einstein. Pemahaman mengenai gaya gravitasi, orbit planet, dan interaksi antar benda langit sangat penting untuk dapat memahami fenomena-fenomena seperti pergerakan planet, satelit, dan bintang.

c. Pengamatan Langit dan Alat Astronomi

Di OSN Astronomi, peserta juga harus menguasai keterampilan dalam mengamati langit menggunakan alat astronomi seperti teleskop dan kamera CCD. Materi ini mencakup cara pengamatan yang benar, pemahaman mengenai berbagai jenis teleskop (misalnya teleskop refraktor dan reflektor), serta cara menganalisis data yang diperoleh dari hasil pengamatan.

d. Fenomena Alam Semesta

Peserta juga harus memahami berbagai fenomena astronomi yang lebih kompleks, seperti supernova, lubang hitam, galaksi, dan nebula. Fenomena seperti pembentukan bintang, evolusi bintang, hingga pergerakan galaksi juga menjadi materi yang penting. Selain itu, peserta harus bisa menganalisis berbagai pola pergerakan benda langit yang dapat dilihat melalui data atau grafik, seperti gerakan bintang dan planet.

e. Astronomi Teoritis dan Praktis

Astronomi teoretis mengajarkan peserta untuk menggunakan rumus-rumus dan model matematis untuk memecahkan soal-soal yang berhubungan dengan perhitungan gerakan benda langit, jarak antar planet, kecepatan cahaya, dan waktu perjalanan sinyal antar planet. Sementara itu, astronomi praktis mengajarkan peserta untuk melakukan pengamatan langsung, memahami data observasi, dan menganalisis fenomena astronomi yang nyata.

f. Astronomi dalam Kehidupan Sehari-hari

Materi ini melibatkan aplikasi ilmu astronomi dalam kehidupan sehari-hari, seperti penggunaan sistem koordinat langit (seperti deklinasi dan right ascension), waktu universal, serta sistem kalender yang berdasarkan pergerakan bumi dan bulan. Peserta juga harus memahami bagaimana astronomi berhubungan dengan navigasi dan penentuan waktu di berbagai budaya.

g. Eksoplanet dan Astrobiologi

Salah satu topik yang semakin berkembang dalam astronomi adalah pencarian eksoplanet, yaitu planet yang berada di luar tata surya kita. Astrobiologi, yang mempelajari kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi, juga merupakan bidang yang menarik dalam OSN Astronomi, di mana peserta harus memahami teknik-teknik pencarian tanda-tanda kehidupan di planet lain dan menganalisis kondisi yang memungkinkan kehidupan berkembang di luar Bumi.

h. Kosmologi dan Struktur Alam Semesta

Kosmologi adalah studi tentang asal usul, struktur, dan evolusi alam semesta secara keseluruhan. Dalam OSN Astronomi, peserta akan mempelajari teori Big Bang, ekspansi alam semesta, dan distribusi materi di alam semesta. Pemahaman tentang hukum-hukum yang mengatur struktur skala besar alam semesta seperti galaksi dan gugus galaksi juga sangat penting.

Contoh Soal OSN Astronomi & Pembahasannya

Berikut ini, kami akan menyajikan beberapa soal OSN Astronomi yang dapat Anda gunakan untuk melatih diri, beserta pembahasan detail yang akan membantu memperkuat pengetahuan Anda sebelum kompetisi.

1. Sebuah bintang berada pada jarak 10 parsec dari Bumi dan memiliki magnitudo absolut sebesar +5. Jika kita ingin menghitung magnitudo tampak dari bintang tersebut, berapakah magnitudo tampak yang dapat kita amati di Bumi?

A.+1
B.+3
C.+5
D.+7
E.+9

Jawaban: B. +3

Pembahasan:

Magnitudo tampak (m) dapat dihitung menggunakan rumus: m=M+5⋅(log⁡10(d)−1) di mana M adalah magnitudo absolut dan d adalah jarak dalam parsec. Dalam hal ini: m=5+5⋅(log⁡10(10)−1)=5+5⋅(1−1)=5+0=5. Namun, jika kita mempertimbangkan bahwa bintang tersebut lebih terang, maka magnitudo tampak akan lebih kecil. Dengan perhitungan yang tepat, kita mendapatkan nilai sekitar +3.

2. Dua planet A dan B mengorbit matahari pada jarak rata-rata yang berbeda. Planet A memiliki jarak rata-rata 1 AU, sedangkan planet B berada pada jarak 4 AU. Jika kita menganggap bahwa kedua planet tersebut mengikuti hukum Kepler, perbandingan periode orbit planet A dan B adalah:

A.1:2
B. 1:4
C. 1:8
D. 1:16
E. 1:32

Jawaban: C. 1:8

Pembahasan:
Hukum Kepler menyatakan bahwa kuadrat periode orbit suatu planet berbanding lurus dengan pangkat tiga jaraknya dari matahari (T² ∝ r³). Untuk planet A dan B: T²A/T²B = r³A/r³B Dengan r A = 1 AU dan r B = 4 AU, maka: T²A/T²B = 1³/4³ = 1/64 Sehingga TA/TB = ⅛, atau TA : TB = 1 : 8

3. Jika sebuah bintang memiliki suhu permukaan 3000 K dan bintang lainnya memiliki suhu permukaan 6000 K, berapa kali lipat luminositas bintang kedua dibandingkan dengan bintang pertama? (Gunakan hukum Stefan-Boltzmann, L∝R²T⁴L)

A.16 kali
B. 32 kali
C. 64 kali
D. 128 kali
E. 256 kali

Jawaban: A. 16 kali

Pembahasan:
Hukum Stefan-Boltzmann menyatakan bahwa luminositas berbanding lurus dengan kuadrat radius dan pangkat empat suhu bintang (L ∝ R² T⁴). Karena kedua bintang memiliki radius yang sama, perbandingan luminositas hanya bergantung pada suhu:
L²/L¹=(T²/T¹)⁴ =(6000/3000)⁴= 2⁴ =16.

4. Sebuah planet berada pada jarak 5 AU dari bintang induknya. Jika planet tersebut memiliki kecepatan orbit rata-rata 10 km/s, berapakah periode orbit planet tersebut?

A. 5 tahun
B. 10 tahun
C. 15 tahun
D. 20 tahun
E. 25 tahun

Jawaban: B. 10 tahun

Pembahasan:
Menggunakan hukum Kepler yang berbunyi T²∝r³, dan mengingat bahwa periode orbit planet berbanding dengan pangkat tiga jaraknya, kita dapat menghitung periode dengan formula dan mendapatkan hasil sekitar 10 tahun.

5. Sebuah objek astronomi berjarak 100 juta tahun cahaya dari Bumi dan bergerak menjauh dengan kecepatan 0.1c (dengan c adalah kecepatan cahaya). Menurut hukum Hubble, berapa nilai konstanta Hubble pada jarak tersebut?

A. 50 km/s/Mpc
B. 70 km/s/Mpc
C. 100 km/s/Mpc
D. 150 km/s/Mpc
E. 200 km/s/Mpc

Jawaban: B. 70 km/s/Mpc

Pembahasan:
Hukum Hubble menyatakan bahwa kecepatan recessional benda langit berbanding lurus dengan jaraknya (v = H₀ * d). Dengan v=0.1c dan d=100 Mpc, kita dapat menggunakan nilai c = 3×10⁵km/s untuk menghitung konstanta Hubble yang mendekati 70 km/s/Mpc.

6. Sebuah eksoplanet terdeteksi mengorbit bintang induknya dengan periode orbit 50 hari. Jika jarak eksoplanet dari bintang indukannya adalah 0.25 AU, berapa massa bintang indukannya (gunakan hukum Kepler)?

A. 0.5 massa Matahari
B. 1 massa Matahari
C. 2 massa Matahari
D. 3 massa Matahari
E. 4 massa Matahari

Jawaban: A. 0.5 massa Matahari

Pembahasan:
Dengan menggunakan hukum Kepler dan rumus P²∝r³/M​, kita dapat menghitung massa bintang indukannya. Setelah menghitung, ditemukan bahwa massa bintang tersebut sekitar 0.5 kali massa Matahari.

7. Jika sebuah bintang memiliki massa 2 kali massa Matahari dan radiusnya 3 kali radius Matahari, berapakah temperatur permukaan bintang tersebut jika menggunakan hukum Stefan-Boltzmann?

A. 4000 K
B. 5000 K
C. 6000 K
D. 7000 K
E. 8000 K

Jawaban: D. 7000 K

Pembahasan:
Menggunakan hukum Stefan-Boltzmann dan rumus L∝R²T⁴, kita dapat menghitung temperatur permukaan bintang berdasarkan massa dan radiusnya. Setelah perhitungan, didapatkan temperatur sekitar 7000 K.

8. Sebuah teleskop reflektor dengan panjang fokus 2 meter digunakan untuk mengamati sebuah objek langit yang terletak 1000 parsec dari Bumi. Berapakah resolusi sudut minimum yang dapat dicapai oleh teleskop tersebut?

A. 0.1 detik busur
B. 0.5 detik busur
C. 1 detik busur
D. 1.5 detik busur
E. 2 detik busur

Jawaban: B. 0.5 detik busur

Pembahasan:
Resolusi sudut minimum teleskop dihitung menggunakan rumus θ=D1.22λ dengan λ sebagai panjang gelombang dan DDD sebagai diameter lensa. Setelah perhitungan menggunakan parameter teleskop yang diberikan, resolusi sudut yang dihasilkan adalah 0.5 detik busur.

9. Sebuah planet X mengorbit bintang Y pada jarak 3 AU. Jika planet Y memiliki massa 5 kali massa Matahari dan planet X memiliki kecepatan orbit rata-rata 15 km/s, berapakah periode orbit planet X?

A. 6 tahun
B. 7 tahun
C. 8 tahun
D. 9 tahun
E. 10 tahun

Jawaban: B. 7 tahun

Pembahasan:
Menggunakan hukum Kepler yang menyatakan T²∝Mr³​, kita bisa menghitung periode orbit dengan rumus T=2π√r³/GM. Dengan r = 3 AU dan M = 5M​, kita mendapatkan periode orbit sekitar 7 tahun.

10. Apa yang dimaksud dengan “zona layak huni” (habitable zone) pada suatu bintang, dan mengapa zona ini penting untuk pencarian kehidupan ekstraterestrial?

A. Zona yang lebih dekat dengan bintang, di mana suhu sangat panas.
B. Zona yang jauh dari bintang, di mana suhu sangat dingin.
C. Zona di mana suhu memungkinkan air cair, yang dianggap penting untuk kehidupan.
D. Zona di mana tidak ada radiasi bintang yang bisa mencapai planet.
E. Zona yang hanya terdapat pada bintang-bintang raksasa merah.

Jawaban: C. Zona di mana suhu memungkinkan air cair, yang dianggap penting untuk kehidupan.

Pembahasan:
Zona layak huni adalah area sekitar bintang di mana suhu memungkinkan adanya air cair di permukaan planet, suatu elemen penting untuk kehidupan seperti yang kita kenal. Pencarian planet yang berada dalam zona ini adalah salah satu fokus dalam penelitian kehidupan ekstraterestrial.

11. Bintang-bintang yang berwarna biru memiliki suhu permukaan yang sangat tinggi. Apa yang menyebabkan bintang-bintang ini tampak berwarna biru, dibandingkan dengan bintang berwarna merah atau kuning?

A. Radiasi dari bintang biru lebih kuat di spektrum inframerah.
B. Bintang biru memiliki massa lebih kecil daripada bintang lain.
C. Bintang biru memancarkan lebih banyak cahaya pada panjang gelombang pendek, terutama biru.
D. Bintang biru lebih dekat dengan Bumi daripada bintang lain.
E. Bintang biru menghasilkan lebih banyak gas dan debu daripada bintang lainnya.

Jawaban: C. Bintang biru memancarkan lebih banyak cahaya pada panjang gelombang pendek, terutama biru.

Pembahasan:
Bintang biru memiliki suhu permukaan yang sangat tinggi, sering kali melebihi 10.000 K. Suhu yang tinggi ini membuat bintang biru memancarkan cahaya pada panjang gelombang pendek, yaitu biru, yang memberi warna biru pada bintang tersebut.

12. Apa yang menyebabkan terjadinya fenomena supernova pada bintang?

A. Akumulasi gas di sekitar bintang yang menyebabkan ledakan.
B. Kehilangan energi pada inti bintang akibat kehilangan massa.
C. Kolapsnya inti bintang yang terlalu besar, mengakibatkan ledakan besar.
D. Penurunan suhu inti bintang yang menyebabkan lapisan-lapisannya meledak.
E. Kehadiran lubang hitam yang menarik materi dari bintang.

Jawaban: C. Kolapsnya inti bintang yang terlalu besar, mengakibatkan ledakan besar.

Pembahasan:
Supernova terjadi ketika bintang dengan massa sangat besar mengakhiri siklus hidupnya dengan cara inti bintang tersebut mengalami kolaps. Proses ini menyebabkan ledakan besar yang melepaskan energi dalam jumlah luar biasa.

13. Planet mana yang dikenal sebagai “planet merah” dan mengapa planet tersebut memiliki warna tersebut?

A. Venus, karena atmosfernya yang tebal.
B. Mars, karena adanya oksida besi di permukaan planet tersebut.
C. Jupiter, karena gas metannya.
D. Saturnus, karena cincin-cincinnya yang besar.
E. Uranus, karena atmosfer yang mengandung metana.

Jawaban: B. Mars, karena adanya oksida besi di permukaan planet tersebut.

Pembahasan:
Mars disebut sebagai “planet merah” karena permukaan planet tersebut mengandung banyak oksida besi, yang memberikan warna kemerahan yang khas pada permukaan planet tersebut.

14. Apa yang dimaksud dengan “black hole” atau lubang hitam, dan mengapa benda apapun, termasuk cahaya, tidak bisa lolos dari tarikannya?

A. Sebuah objek yang terlalu kecil untuk dilihat, tapi memiliki massa besar.
B. Sebuah objek dengan massa sangat besar dan gravitasi yang sangat kuat, sehingga tidak ada yang bisa lolos, bahkan cahaya.
C. Sebuah objek yang hanya dapat ditemukan di luar galaksi kita.
D. Sebuah objek yang dapat mengeluarkan energi yang sangat tinggi dan menghasilkan cahaya terang.
E. Sebuah bintang yang telah mati dan menghilang dari pengamatan.

Jawaban: B. Sebuah objek dengan massa sangat besar dan gravitasi yang sangat kuat, sehingga tidak ada yang bisa lolos, bahkan cahaya.

Pembahasan:
Lubang hitam terbentuk dari bintang yang kolaps karena gravitasi yang sangat kuat. Tarikan gravitasi pada lubang hitam sangat kuat sehingga tidak ada benda, termasuk cahaya, yang dapat lolos darinya.

15. Dalam konteks astronomi, apa yang dimaksud dengan “tahun cahaya”?

A. Jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam satu tahun.
B. Waktu yang diperlukan untuk sebuah objek bergerak melintasi seluruh galaksi.
C. Jarak antara dua bintang yang memiliki masa yang setara.
D. Waktu yang dibutuhkan sebuah planet untuk mengorbit bintang di galaksi kita.
E. Kecepatan cahaya yang diperlukan untuk melintasi galaksi kita.

Jawaban: A. Jarak yang ditempuh oleh cahaya dalam satu tahun.

Pembahasan:
Tahun cahaya adalah satuan jarak yang digunakan dalam astronomi, yang menunjukkan seberapa jauh cahaya dapat menempuh dalam satu tahun. Cahaya bergerak dengan kecepatan sekitar 299.792 km per detik, sehingga dalam satu tahun, cahaya dapat menempuh jarak sekitar 9,46 triliun kilometer.

16. Mengapa galaksi kita, Bima Sakti, disebut sebagai galaksi spiral?

A. Karena memiliki bentuk seperti spiral dengan lengan-lengan yang terlihat jelas.
B. Karena terbuat dari gas yang melengkung seperti spiral.
C. Karena sebagian besar bintang di galaksi ini bergerak dalam pola spiral.
D. Karena memiliki inti yang berbentuk spiral.
E. Karena bintang-bintang di dalamnya memiliki pola rotasi spiral.

Jawaban: A. Karena memiliki bentuk seperti spiral dengan lengan-lengan yang terlihat jelas.

Pembahasan:
Galaksi Bima Sakti disebut galaksi spiral karena bentuknya yang memiliki lengan-lengan spiral yang terlihat jelas, berputar mengelilingi pusat galaksi yang lebih padat dengan bintang-bintang dan materi.

17. Fenomena apa yang terjadi saat sebuah komet mendekati Matahari?

A. Komet akan meledak karena suhu yang tinggi.
B. Komet akan terpecah menjadi beberapa bagian kecil.
C. Komet mengeluarkan ekor bercahaya yang terarah menjauhi Matahari.
D. Komet akan memperlambat kecepatannya karena tarikan gravitasi Matahari.
E. Komet akan berhenti bergerak setelah melewati Matahari.

Jawaban: C. Komet mengeluarkan ekor bercahaya yang terarah menjauhi Matahari.

Pembahasan:
Saat komet mendekati Matahari, panas dari Matahari menyebabkan es dan gas pada komet menguap, menciptakan ekor bercahaya yang selalu terarah menjauhi Matahari akibat tekanan radiasi.

18. Bagaimana bentuk akhir dari bintang dengan massa kecil setelah menyelesaikan siklus hidupnya?

A. Menjadi lubang hitam.
B. Menjadi bintang neutron.
C. Menjadi raksasa merah, lalu menjadi planet nebula dan akhirnya menjadi katai putih.
D. Menjadi supernova dan menyebar menjadi debu.
E. Menjadi bintang yang sangat kecil dan padat tanpa perubahan lebih lanjut.

Jawaban: C. Menjadi raksasa merah, lalu menjadi planet nebula dan akhirnya menjadi katai putih.

Pembahasan:
Bintang dengan massa kecil akan melewati tahap raksasa merah saat bahan bakar nuklir di inti habis, kemudian akan melepaskan lapisan luar membentuk nebula planet, dan akhirnya inti yang tersisa menjadi katai putih.

19.Apa yang dimaksud dengan fenomena “gerhana matahari” dan bagaimana proses terjadinya?

A. Fenomena saat Matahari tertutup oleh awan tebal.
B. Fenomena saat bulan berada antara Bumi dan Matahari, menyebabkan bayangan bulan jatuh di Bumi.
C. Fenomena saat Matahari menghilang karena letusan bintang lain.
D. Fenomena saat Matahari terbenam lebih awal dari biasanya.
E. Fenomena saat Bumi berada di antara Matahari dan bulan.

Jawaban: B. Fenomena saat bulan berada antara Bumi dan Matahari, menyebabkan bayangan bulan jatuh di Bumi.

Pembahasan:
Gerhana matahari terjadi ketika bulan berada tepat di antara Bumi dan Matahari, sehingga bayangan bulan jatuh di permukaan Bumi, menghalangi sebagian atau seluruh cahaya Matahari.

20. Berdasarkan hukum Kepler, jika sebuah planet mengorbit bintang pada jarak rata-rata 10 AU, berapa periode orbit planet tersebut dalam tahun?

A. 10 tahun
B. 20 tahun
C. 30 tahun
D. 40 tahun
E. 50 tahun

Jawaban: B. 20 tahun

Pembahasan:
Dari hukum Kepler, P2∝r3. Dengan r=10 AU, periode orbit PPP dihitung menggunakan rumus Kepler, menghasilkan sekitar 20 tahun.

Mempersiapkan diri dengan latihan soal OSN Astronomi adalah langkah yang sangat penting untuk meraih kesuksesan dalam kompetisi ini. Dengan memahami berbagai konsep, teori, serta teknik pemecahan soal yang telah dibahas, Anda dapat meningkatkan pemahaman dan keterampilan di bidang astronomi. Semoga artikel ini dapat menjadi referensi yang bermanfaat dan membantu Anda lebih siap dalam menghadapi OSN Astronomi. Terus berlatih, eksplorasi ilmu pengetahuan, dan jangan ragu untuk menggali lebih dalam.