Penjelasan Induksi Elektromagnetik dan Contoh Penerapannya

Mengetahui tentang magnet yang sekarang telah digunakan dimana-mana, maka kita tidak susah untuk menemukan keberadaan magnet. Apalagi kini dunia sudah modern, tentu magnet banyak dimanfaatkan di berbagai keperluan terutama untuk benda-benda elektronik.

Bicara tentang magnet, Apakah Anda mengetahui tentang induksi elektromagnetik?
Jika belum, mari kita simak bersama-sama untuk penjelasannya.

 

Apa itu Induksi Elektromagnetik

Induksi elektromagnetik yaitu suatu peristiwa munculnya aliran listrik dalam penghantar listrik yang awal mulanya ada perubahan dari fluks magnetik. Fluks magnetik sendiri adalah banyaknya garis pada gaya magnet yang dapatmendobrak suatu bidang.

Dapat disimpulkan bahwa induksi elektromagnetik yaitu sebuah arus listrik di suatu lilitan atau kumparan bisa saja terjadi apabila terdapat perubahan pada medan magnet yang telah masuk di kumparan tersebut. Jadi, arus listrik tidak akan muncul ketika medan magnet besarnya sama atau tetap.

Arus listrik bisa diketahui hanya dengan menggunakan alat Galvanometer. Dengan demikian GGL induksi adalah gaya gerak listrik yang keluar disebabkan oleh beberapa perubahan jumlah pada garis gaya magnet, dapat disimpulkan bahwa arus induksi merupakan suatu aliran listrik yang mengalir dan peristiwanya merupakan induksi elektromagnetik.

 

Penerapan dari Induksi Elektromagnetik

Beberapa contoh penerapan dari induksi elektromagnetik adalah sebagai berikut:

1. Generator

Generator merupakan suatu alat yang fungsinya bisa mengubah yang awal mulanya energi kinetik (energi gerak) kemudian berubah energi listrik. Alat ini ada dua macam yang meliputi generator arus searah (DC) dan generator arus bolak-balik (AC). Dari dua alat ini memiliki perbedaan yakni:

a. Generator Arus Searah
Generator arus searah (Direct Current atau disingkat DC) yaitu sebuah alat yang mempunyai satu cincin yang telah dibelah, oleh karena itu dinamakan komutator atau cincin belah. Sikat karbon ada dua yang nantinya akan saling bertautan dengan dari dua cincin belah secara bergilir. Dengan demikian salah satu dari mereka yakni sikat karbon akan bersifat positif dan yang lainya akan bersifat negatif. Oleh karena itu, alasan mengapa diberi nama arus searah (DC) karena bisa mengakibatkan aliran listrik induksi tersebut bisa mengalir.

b. Generator Arus Bolak Balik
Generator arus bolak-balik (Alternating Current atau disingkat AC) merupakan alternator yang memiliki komponen yaitu lilitan yang berinti besi, magnet, sikat karbon dan cincin luncur. Prinsip dari kerjanya yaitu ketika kumparan atau lilitan berputar, maka yang akan terjadi ialah terdapat perubahan dari fluks magnet yang dikelilingi banyak lilitan-lilitan yang nantinya akan memunculkan aliran listrik.

Lalu, aliran listrik yang diperoleh akan saling berhubungan satu sama lain oleh cincin pada sikat karbon dalam susunan generator yang nantinya akan disalurkan kepada setiap rumah. Dengan demikian, alat ini banyak dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga angin dan pembangkit listrik tenaga air.

2. Dinamo Sepeda


Magnet pada dinamo sepeda berperan sebagai rotor, sementara lilian berperan sebagai stator. Apabila magnet berotasi pada dekat lilitan, akan mengakibatkan transisi pada garis gaya magnet dan tentunya bisa memunculkan GGL induksi di setiap ujung konduktor.

Apabila aliran listrik selalu mengalir maka bisa menyalakan lampu pada sepeda. Oleh karena itu, jika roda yang berputar sangat kencang maka arus induksi yang dihasilkan juga sangat besar.

3. Trafo


Trafo atau transformator merupakan alat untuk meningkatkan dan menurunkan yang memiliki tegangan yaitu arus bolak-balik. Transformator ini bisa untuk mengubah besarnya suatu tegangan dan bukan untuk mengubah suatu daya. Transformator terdiri dari kumparan sekunder, kumparan primer dan inti besi. Untuk cara kerjanya yaitu:

Inti dari kumparan dipertemukan bersama sumber dari tekanan listrik yang nantinya akan diganti besarnya. Tekanan listrik primer yang terkandung pada alat ini yaitu tekanan listrik bolak-balik, Maka dari itu arah tekanan listrik dan besarnya akan selalu berubah.
Pada pusat besi akan dikelilingi magnet dari arah tekanan listrik dan besarnya juga akan selalu berganti. Dari penggantian ini tentu menginduksi untuk tekanan listrik arus bolak-balik di lilitan sekunder. Oleh karena itu, besarnya tekanan listrik di lilitan sekunder tersebut tidak sama dengan besarnya suatu tekanan listrik pada lilitan primer.

Itulah penjelasan mengenai induksi elektromagnetik biasa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.