Ketahuilah Sistem Reproduksi pada Hewan

Setiap makhluk hidup yang ada di bumi ini mempunyai masa hidup yang berbeda-beda. Apabila masa hidupnya berakhir maka organisme atau makhluk hidup pastinya akan mati juga.

Oleh karena itu untuk dapat melestarikan dan meneruskan keturunan pada spesiesnya, maka setiap makhluk mempunyai sistem reproduksi untuk bisa menghasilkan keturunan yang baru. Reproduksi adalah perkembangbiakan yang dimiliki oleh semua makhluk hidup.

Sistem reproduksi pada setiap makhluk hidup berbeda-beda, contohnya sistem reproduksi hewan tentunya berbeda dengan manusia atau tumbuhan. Nah, kali akan mengulas sedikit mengenai sistem reproduksi hewan.

 

Pengertian Reproduksi pada Hewan

Berdasarkan definisinya reproduksi merupakan salah satu proses biologi yang dilakukan pada organisme untuk menghasilkan spesies turunan yang lebih banyak. Dengan adanya proses perkembangbiakan tersebut maka akan menghasilkan keturunan yang menyerupai dengan induknya.

 

Fungsi Reproduksi pada Hewan

Reproduksi pada makhluk hidup secara garis besar bertujuan untuk menambah jumlah populasi spesiesnya. Tidak hanya itu reproduksi juga berfungsi untuk menjaga dan mempertahankan populasi dan kelestariannya supaya tidak punah.

Meskipun seperti itu, akan tetapi kelestarian dari suatu jenis makhluk hidup atau spesies ini tidak hanya ditentukan pada kemampuan reproduksinya saja. Namun karena kemampuan dalam beradaptasi serta faktor seleksi alam.

Karena semua makhluk hidup yang ada di bumi akan mati dan keadaan tersebut tergantung dengan panjang pendeknya usia sehingga proses reproduksi ini dibutuhkan.

 

Jenis Reproduksi pada Hewan

Pada hewan cara perkembangbiakannya dibedakan menjadi 2 jenis yakni reproduksi aseksual dan reproduksi seksual. Pada umumnya untuk reproduksi seksual membutuhkan gamet jantan untuk membuahi gamet betina, sementara  aseksual tidak memerlukan pembuahan sel jantan.

Secara genetika keturunan dari reproduksi aseksual memiliki sifat identik dengan induknya. Berbeda dengan reproduksi seksual yang hasil keturunannya campuran dari kedua induk tersebut. Dibawah ini penjelasan dari kedua jenis reproduksi pada hewan diantaranya:

 

1. Reproduksi Seksual

Reproduksi ini melalui organ kelamin betina dan jantan ditandai dengan adanya peristiwa fertilisasi atau pembuahan. Pembuahan ini dapat terjadi di dalam maupun di luar tubuh sesuai dengan karakteristik spesiesnya.

Fertilisasi sendiri terbagi menjadi 2 jenis berdasarkan tempat terjadinya antara lain:

  • Fertilisasi Eksternal

Fertilisasi ini terjadi di luar dari induk betina. Hewan yang perkembangbiakannya melalui fertilisasi eksternal maka akan menghasilkan sel telur dan sperma lebih banyak.

Hal ini karena terjadi pembuahan sangat kecil sehingga sel sperma dan telur diproduksi dengan jumlah banyak untuk memperbesar prosesnya berhasil.

  • Fertilisasi Internal

Sementara fertilisasi ini kebalikannya, proses fertilisasi ini terjadi di dalam tubuh pada induk betina. Misalnya proses ini terjadi pada hewan generatif seperti buaya (reptile), ayam (aves) dan kucing (mamalia).

 

2. Reproduksi Aseksual

Proses perkembangbiakan ini hanya melibatkan dengan induk tunggal. Keturunan melalui reproduksi aseksual ini hasil yang diketahui hampir serupa dengan induknya.  Bahkan menghasilkan keturunan baru tidak adanya pelebaran sel kelamin betina dan jantan.

Biasanya proses ini terjadi pada hewan yang tidak bertulang belakang (invertebrata) dan sebagian hewan kecil bertulang belakang (vertebrata). Reproduksi aseksual sendiri dibedakan menjadi 2 jenis antara lain:

  • Pembelahan Biner atau Membelah Diri

Pada umumnya membelah diri atau pembelahan biner dialami organisme bersel satu dan membelah menjadi 2 keturunan yang mempunyai nukleus. Misalnya protozoa, protozoa ini salah satu organisme tingkat rendah atau tingkat pertama yang mempunyai satu sel.

  • Fragmentasi

Fragmentasi adalah pemisahan sebagian sel dari satu koloni dan membentuk koloni sel yang baru. Sering terjadi pada volvox, salah satu spesies ganggang hijau berbentuk koloni. Jenis vertebrata juga melakukan reproduksi seksual dan aseksual secara partenogenesis.